Abon Tanoh Mirah
Tgk. Haji Abdullah Hanafi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abon Tanoh Mirah merupakan salah seorang ulama dayah terkenal di Aceh. Beliau yang terkenal di Aceh pada masanya sebagai seorang ulama sangat menguasai ilmu ushul fiqh, merupakan salah seorang murid dari Tgk. Syekh H. Muhammad Waly Al Khalidy atau yang lebih dikenal dengan Tgk. Mudawali.
Setelah sekian lama menetap belajar pada guru beliau, Tgk. Syekh H. Muhammad Waly Al Khalidy di Dayah Darussalam Labuhanhaji Aceh Selatan, beliau pulang ke kampung halaman mendirikan sebuah lembaga pendidikan Agama Islam yang bernama Dayah Darul Ulum.
Dayah ini didirikan pada tahun 1957 yaitu di Desa Tanoh Mirah Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Aceh.
Pada masa jayanya, Dayah Darul Ulum pernah sangat terkenal sampai ke Malaysia dan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. ”Banyak santri-santri dari luar daerah yang belajar di sini dan setelah sukses membangun pesantren di daerahnya masing-masing.
Abu Tanoh Mirah meninggal pada tahun 1989 dalam usia 63 tahun dan meninggalkan delapan orang putra-putrinya.
Beliau merupakan ulama Aceh yang sangat teguh memegang al-qur'an dan hadits dengan mengikuti pemahaman Mazhab Syafi'i dalam bidang fiqh dan mengikuti Mazhab al-Asy'ari dalam bidang akidah.
Adapun kepepimpinan Pesantren Darul Ulum diteruskan oleh anak-anak beliau, terutama yang sangat berperan adalah anak kedua beliau yang juga diberi nama sama dengan nama gurunya yakni Muhammad Waly Al Khalidy yang dipanggil juga dengan Tgk. Mudawali.
Penulis sendiri pernah menimba ilmu pengetahuan agama/belajar kitab kuning pada salah seorang murid Abu Tanoh Mirah ini, yaitu Abu H Budiman BA, (Abu Takengon) disimpang balik, kabupaten Bener Meriah/Aceh Tengah (mudah-mudahan beliau ini selalu dalam lindungan Allah SWT).
Guru kami ini sering bercerita kepada kami mengenai kelebihan-kelebihan dan ketekunan Abon Tanoh Mirah dalam memperjuangkan akidah Ahlussunnah Wal Jama'ah. Di bumi Aceh Serambi Mekah ini.
Dan juga menceritakan kisah beliau semasa masih menimba Ilmu didayah Abon Tanoh Mirah, susah senang dilalui beliau demi menyambung perjuangan Sang Guru Abon Tanoh Mirah yang berakidahkan Ahlussunnah Wal Jama'ah.
Kemudian Abon Takengon setelah sekian lama mengabdi didayah Abon Tanoh Mirah, dan akhirnya mendapatkan izin dari Sang Guru untuk mendirikan sebuah balai pengajian.
Dan akhirnya Abon Takengon mendirikan sebuah balai pengajian dengan nama Dayah Ahlussunnah Wal Jama'ah, demikianlah riwayat singkat ini penulis jabarkan..
Semoga ada manfaatnya terutama bagi penulis sendiri, lebih dan kurang penulis mohon dimaafkan.. Akhiru kalam!!
Wassalamu'alaikum..wr..wb
Teuku AlKhalidy